Cara Mengetahui Data Pribadi Bocor dan Tips Proteksi
27 Mei 2021, 09:00:00 Dilihat: 546x

Jakarta -- Pakar Siber dari CISSERrec, Pratama Pershada membeberkan cara mengetahui apakah data pribadi bocor di forum-forum peretas atau darkweb. Dia juga memberi tahu cara untuk memproteksi data yang sudah bocor.
Seperti diketahui data 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021.
Berdasarkan pantauan, data itu diunggah oleh akun bernama kotz. Dalam deskripsinya, data yang dimilikinya itu terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID, dan alamat.
Akun itu juga memberikan 1 juta data sampel secara gratis untuk diuji dari 279 juta data yang tersedia.
Bahkan, akun itu menyebut ada 20 juta data foto pribadi di dalam data yang dimilikinya itu. Dari jumlah 279 juta data yang ramai diperbincangkan, Kominfo menemukan kurang dari 1 juta di antaranya diduga kuat dari dataBPJS Kesehatan yang bocor.
"Kalau data pribadi yang bocor di-publish pada forum-forum peretas atau darkweb, kita bisa mengetahui dengan menggunakan beberapa website pemeriksa kebocoran data pribadi yang di dalam database mempunyai miliaran data yang sudah bocor untuk mengetahui apakah ada akun online kita yang bocor dalam kejadian kasus kebocoran sebelumnya," kata Pratama kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (22/5).
Untuk mengecek akun yang menjadi korban peretasan atau tidak, Pratama menyebut bisa menggunakan firefox mozilla yang bisa diakses di Monitor Firefox, selain itu ada avast.com dan haveibeenpwned atau juga bisa menggunakan www.periksadata.com buatan anak negeri.
"Pengecekan pada website-website tersebut relatif aman dan bisa dipertanggungjawabkan. Mereka menggunakan database yang memang sudah tersebar ke darkweb dan forum-forum internet. Berbagai kasus kebocoran data sebelumnya seperti marketplace Tokopedia, Bukalapak, Bhinneka sudah terdata di website pemeriksa data tersebut."
"Namun berbeda lagi jika pada kasus kebocoran yang tidak di-published, tidak diperjual belikan, dan tidak disebar diforum peretas atau darkweb. Sudah pasti kita tidak akan mengetahuinya, intinya yaitu harus selalu berhati-hati terhadap data pribadi kita," ujarnya.
Pada prinsipnya, saat data disetor ke PSTE (Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik) atau instansi pemerintah, pengguna hanya bisa berharap data aman. Masalahnya di Indonesia adalah tidak ada undang-undang terkait data pribadi yang melindungi data masyarakat baik online dan offline yang sangat ditunggu kehadirannya.
Namun jika data pribadi sudah ketahuan bocor, Pratama menyebut masih ada cara untuk memproteksi kembali data tersebut.
Bahkan, menurut dia, masyarakat bisa mengamankan data pribadi sendiri sebelum pemilik layanan baik itu swasta maupun negara bisa mengamankan data pribadi pengguna yang bocor.
"Misalnya dengan mengubah password yang baik dan kuat. Aktifkan two factor authentication. Pasang anti virus di setiap gawai yang digunakan, jangan menggunakan wifi gratisan, jangan membuka link yang tidak dikenal dan mencurigakan, serta pengamanan standar lainnya."
"Tetapi kalau bocornya dari pihak PSTE, kita sebagai korban tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Hanya bisa menjadi korban yang tidak berdaya ketika data pribadi kita sudah diambil orang," ujar Pratama.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.