Jakarta, Universitas Narotama -- Warga membubarkan pengajian di Desa Sumbersuko, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dibubarkan warga, Selasa (21/6) malam. Upaya pembubaran diwarnai kericuhan hingga perusakan pagar.

Diberitakan detikcom, warga mendatangi sebuah rumah yang dijadikan lokasi pengajian. Pengajian yang diadakan di halaman itu dihadiri puluhan jemaah berpakaian serba putih. Tampak banner 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dolar dengan Dinar dan Dirham' dalam pengajian itu.

Warga kemudian merangsek ke pagar halaman yang ditutup saat pengajian berlangsung. Mereka berteriak meminta acara dibubarkan. Warga juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun acara tetap berlangsung.

Hal itu membuat warga emosi dan merobohkan pagar sehingga terjadi kericuhan. Aparat keamanan pun berupaya menenangkan kedua pihak.

Jemaah pengajian kemudian membubarkan diri.

Menurut seorang warga, Salam mengatakan pembubaran itu bukanlah yang pertama. Menurutnya, warga telah memantau kegiatan pengajian tersebut sejak lama.

"Kita tidak ingin Indonesia disisipi ajaran-ajaran khilafah. Kegiatan ini sudah berlangsung selama 16 tahun. Kita sudah pantau kegiatannya. Kita sudah pernah membubarkan, ternyata mereka mengulangi pada malam ini. Kita minta dibubarkan, bukan hanya malam ini, tapi selamanya," kata Salam.

"Kalau mereka ngeyel, kita akan mengerahkan massa lebih besar dari ini," imbuhnya.

Sementara, anggota Polsek Purwosari, Pasuruan dan Koramil setempat menjaga rumah yang ditempati pengajian untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sumber = cnnindonesia.com/politik-dan-hukum